—cerita buat deddy arsya
“selepas ini tak bakal ada lagi sajak untukku,” getar suaramu
getar yang selalu terpukau oleh sajak-sajak tentang pisau
dan di pantai padang, cinta adalah cerita antah berantah, dari jauh
ikan melepas sisik lalu mengirimnya ke sehamparan pasir panjang
aku dan kau duduk, di pondok, di antara dua batang kelapa hijau
di ketenangannya aku bacakan sajak yang amat begitu panjang
“selepas ini tak bakal ada lagi sajak untukku,” kau bergurau
aku jadi hirau mengingat hari depan yang serupa sampan karam
di tepi laut, awan berarak hitam dan gabak berbunyi menggelegar
dengan sebotol teh dan sekerat goreng maco sajak aku tuntaskan
oalah, cinta begitu ngilu dibanding film di bioskop pasaraya, dan
lebih ngilu lagi sajak-sajak yang kau suling setiap kali mau berbaring
“selepas ini tak bakal ada lagi sajak untukku,” ucapmu terakhir kali
sebelum simpang lima membuat kita mesti memilih langkah
“aku terus menulisnya tapi tak kuberitaku buat siapa,” kugumamkan
kalimat ini, sembari melepas punggung yang perlahan dihisap jarak
2010
About me
- Esha Tegar Putra
- kelahiran Solok 29 April 1985. Besar di kenagarian Saniang Baka. Berkuliah di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas Padang. "Pinangan Orang Ladang" kumpulan puisi pertamanya yang terbit tahun 2009 (FramePublishing, Jogja). Di blog ini akan ditayangkan puisi-puisi saya yang sudah terbit di beberapa media ataupun yang belum diterbitkan. Selamat membaca, semoga mendapatkan sesuatu di dalamnya!
0 komentar:
Posting Komentar