Tanda pada Mata
selain tanda pada mata tak ada lagi yang aku ingat darimu
sebab waktu telah merupa lihai tangan si pandai besi yang
usianya kandas merubah besi padu menjadi pisau tajam
selain tanda pada mata tak ada lagi yang aku ingat darimu
hari-hari kini tinggal retak cangkang pada lokan dan umang-
umang dan jejak hujan yang pelan mengeriputkan daging
selain tanda pada mata tak ada lagi yang aku ingat darimu
sebab di sebuah kedalaman aku lihat bayangan lubuk makin
mengabur, dan dirimu pelan terhisap jauh ke dasarnya
Padang, 2010
Di Padang
di padang, di padang
malam mengubah sisa hujan sepanjang siang
di jalanan, ada juga jatuhan daun ampalam
daun bergetah masam
aku jadi ingat simpang empat kuburan panjang
tempat bis selalu betukar penumpang
di sana punggungmu menghilang
dan segepal rindu aku bawa pulang
(membayangkanmu, membayangkan lagi
deretan kios dan kaki lima
menyimak suara orang-orang yang
datang menghimbau, mata yang memukau)
dan di padang, di padang
aku menyaru lagi di ombak purus, di pantai yang kian bergaram
menyaru kau tiba. barangkali di musim depan
di sisa hujan dan jatuhan daun ampalam berikutnya
Padang, 2010
About me
- Esha Tegar Putra
- kelahiran Solok 29 April 1985. Besar di kenagarian Saniang Baka. Berkuliah di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas Padang. "Pinangan Orang Ladang" kumpulan puisi pertamanya yang terbit tahun 2009 (FramePublishing, Jogja). Di blog ini akan ditayangkan puisi-puisi saya yang sudah terbit di beberapa media ataupun yang belum diterbitkan. Selamat membaca, semoga mendapatkan sesuatu di dalamnya!
0 komentar:
Posting Komentar